Followers

Monday, May 31, 2010

5 (Lima) Perkara yang Dapat Meningkatkan Iman Seseorang

Ketahuilah, iman yang ada di dalam diri seorang hamba itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang atau bahkan hilang tanpa bekas dari diri seseorang. Al-Imam Abdurrahman bin Amr Al-Auza’i rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah. Beliau menjawab: “Betul (bertambah), sampai seperti gunung.” Lalu beliau ditanya lagi: “Apakah bisa berkurang?” Beliau menjawab: “Ya, sampai tidak tersisa sedikitpun.”
Demikian pula Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah dan berkurang? Beliau menjawab: “Iman bertambah sampai puncak langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh.” Beliau juga menyatakan: “Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah, dan apabila engkau menyia-nyiakannya, maka iman pun akan berkurang.“
Nah, inilah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu, yakni meyakini bahwa sesungguhnya iman seseorang itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang. Setelah kita tahu bahwa ternyata iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang mukmin untuk menjaga kualitas imannya? Al Imam Allamah Abdurrahman bin Nashr As Sa’di rahimahullah mengatakan: “Seorang mukmin yang diberi taufiq oleh Allah Ta’ala, dia senantiasa berusaha melakukan dua hal: Pertama, memurnikan keimanan dan cabang-cabangnya, dengan cara mengilmui dan mengamalkannya. Kedua, berusaha untuk menolak atau membentengi diri dari bentuk-bentuk ujian (cobaan) yang tampak maupun tersembunyi yang dapat menafikannya (menghilangkannya), membatalkannya atau mengikis keimanannya itu.” (At Taudhih wal Bayan lisy Syajarotil Iman, hal 38).
Saudaraku muslimin, ketahuilah! Ada beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya iman seseorang, di antaranya adalah:
Pertama: Membaca dan tadabbur (merenungkan atau memikirkan isi kandungan) Al Quranul Karim. Orang yang membaca, mentadabburi dan memperhatikan isi kandungan Al Quran akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang menjadikan imannya kuat dan bertambah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang orang-orang mukmin yang berbuat demikian: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah iman bereka, dan kepada Rabb mereka itulah mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal [8]: 2)
Al Imam Al Ajurri rahimahullah berkata: “Barangsiapa mentadabburi Al Quran, dia akan mengenal Rabb-nya Azza wa Jalla dan mengetahui keagungan, kekuasaan dan qudrah-Nya serta ibadah yang diwajibkan atasnya. Maka dia senantiasa melakukan setiap kewajiban dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai maulanya (yakni Allah Ta’ala).
Kedua: Mengenal Al Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan kesempurnaan Allah secara mutlak dari berbagai segi. Bila seorang hamba mengenal Rabbnya dengan pengetahuan yang hakiki, kemudian selamat dari jalan orang-orang yang menyimpang, sungguh ia telah diberi taufiq dalam mendapatkan tambahan iman. Karena seorang hamba bila mengenal Allah dengan jalan yang benar, dia termasuk orang yang paling kuat imannya dan ketaatannya, kuat takutnya dan muroqobahnya kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-Nya adalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28). Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Sesungguhnya hamba yang benar-benar takut kepada Allah adalah ulama yang mengenal Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/533).
Ketiga: Memperhatikan siroh atau perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni dengan mengamati, memperhatikan dan mempelajari siroh beliau dan sifat-sifatnya yang baik serta perangainya yang mulia.
Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan: “Dari sini kalian mengetahui sangat pentingnya hamba untuk mengenal Rasul dan apa yang dibawanya, dan membenarkan pada apa yang beliau kabarkan serta mentaati apa yang beliau perintahkan. Karena tidak ada jalan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat kecuali dengan tuntunannya. Tidak ada jalan untuk mengetahui baik dan buruk secara mendetail kecuali darinya.Maka kalau seseorang memperhatikan sifat dan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al Quran dan Al Hadits, niscaya dia akan mendapatkan manfaat dengannya, yakni ketaatannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi kuat, dan bertambah cintanya kepada beliau. Itu adalah tanda bertambahnya keimanan yang mewariskan mutaba’ah dan amalan sholih.”
Keempat: Mempraktekkan (mengamalkan) kebaikan-kebaikan agama Islam. Ketahuilah, sesungguhnya ajaran Islam itu semuanya baik, paling benar aqidahnya, paling terpuji akhlaknya, paling adil hukum-hukumnya. Dari pandangan inilah Allah menghiasi keimanan di hati seorang hamba dan membuatnya cinta kepada keimanan, sebagaimana Allah memenuhi cinta-Nya kepada pilihan-Nya, yakni Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat QS. Al Hujurat [49]: 7)
Maka iman di hati seorang hamba adalah sesuatu yang sangat dicintai dan yang paling indah. Oleh karena itu seorang hamba akan merasakan manisnya iman yang ada di hatinya, sehingga dia akan menghiasi hatinya dengan pokok-pokok dan hakikat-hakikat keimanan, dan menghiasi anggota badannya dengan amal-amal nyata (amal sholih). (At Taudhih wal Bayan, hal 32-33)
Kelima: Membaca siroh atau perjalanan hidup Salafush Shalih. Yang dimaksud Salafush Shalih di sini adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orangyang mengikuti mereka dengan baik (lihat QS. At Taubah [9]: 100). Barangsiapa membaca dan memperhatikan perjalanan hidup mereka, akan mengetahui kebaikan-kebaikan mereka, akhlak-akhlak yang agung, ittiba’ mereka kepada Allah, perhatian mereka kepada iman, rasa takut mereka dari dosa, kemaksiatan, riya’ dan nifaq, juga ketaatan mereka dan bersegera dalam kebaikan, kekuatan iman mereka dan kuatnya ibadah mereka kepada Allah dan sebagainya.
Dengan memperhatikan keadaan mereka, maka iman menjadi kuat dan timbul keinginan untuk menyerupai mereka dalam segala hal. Sebagaimana ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Barangsiapa lebih serupa dengan mereka (para shahabat Rasulullah), maka dia lebih sempurna imannya.” (lihat Kitab Al Ubudiyah, hal 94). Dan tentunya, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.
Itulah beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya keimanan. Adapun hal-hal yang dapat melemahkan iman seseorang adalah sebaliknya, di antaranya: Kebodohan terhadap syari’at Islam, lalai, lupa dan berpaling dari ketaatan, melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa besar, mengikuti hawa nafsu dan sebagainya.
Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa diberi tambahan iman, dan dijauhkan dari kelemahan dan. kehinaan. Wallahul musta’an
Dikutip dari salafy.or.id offline Dinukil dan disarikan dari Majalah Salafy, edisi XVIII/Shafar/1418 oleh Abu Abdillah Ibnu Zuhri Judul: Iman bisa meningkat dan bisa turun

Sunday, May 30, 2010

Sekadar perkongsian..



lihat video ini,
sangat popular,
sering kali dipertontonkan di kuis..




cinta yang kekal abadi hanya 1 sahaja..


marilah hayati,
moga2 dosa kita diampuni Allah s.w.t

Muhasabah diri

hidup ni cuma sementara,
pinjaman, tempat persinggahan untuk meneruskan perjalanan ke alam yang seterusnya,
pernahkah terdetik di hati..


renungkanlah,
betapa banyak nikmat yang diperolehi,
sedarlah suatu hari...
kita tiada lagi didunia ini..


jika mas buat salah kat kamu semua ,
harap dapat maafkan mas..


selama beberapa hari ney macam2 yang mas lalui,
kesedihan menggamit rasa,
ini semua ,
video ini juga ada kaitannya serba sedikit..

Monday, May 24, 2010

Fadilat Berzikir


Hadis 1 
Abu Hurairah r. a memberitahu bahawa Rasulullah s. a. w pernah bersabda, ALLAH s. w. t berfirman: 
Sesungguhnya, Aku adalah sebagaimana yang disangkakan oleh hambaku, adalah Aku bersamanya apabila dia mengingati Aku, jika dia mengingat aku di dalam hatinya, maka Aku mengingati dia dalam hatiKu, dan jika dia mengingati aku dalam jemaah maka Aku ingati dia dalam jemaah yang lebih baik ( iaitu dalam jemaah para malaikat yang maksum dan suci dari segala dosa).Apabila hambaku mendekatiku sejengkal, maka aku dekati dia sehasta. Apabila dia mendekati Aku sehasta Aku dekati dia sedepa. Dan apabila dia datang mendekati akudengan berjalan, maka Aku dekati dia dengan berlari.
Hadith ini mengandungi berbagai - bagai keterangan. ALLAh berfirman:”Aku bertindak terhadap hambaKu sebagaimana yang disangkakan olehnya.” maksudnya hendaklah senantiasa mengharapkan kurnia dan rahmat dari ALLAH s. w. t. Janganlah sekali-kali berputus harap dari rahmatNya. Walaupun kita berdosa dan telah melampaui batas yang kita percaya bahawa segala dosa dan kesalahan kita itu pasti akan dibalas namun janganlah sekali - kali berputus harap dari rahmat ALLAH s. w. t. Kemungkinan besar ALLAh s. w. t mengampuni dosa kita semata-mata dengan rahmat kurniaNya.
Hadis 2
Baginda Nabi s. a. w menziarahi seorang sahabat muda yang berada dalam sakaratul-maut, lalu Baginda bertanya kepadanya, “Apakah hal kamu ini?” Jawabnya, ” Ya Rasulullah aku mengharapkan rahmat ALLAH dan aku takut denganNya kerana dosa-dosa ku.” Sabda Baginda,” Jika kedua-dua ini (yakni harapan dan ketakutan) didapati di dalam keadaan seperti ini, maka nescaya ALLAH s. w. t mengurniakan apa-apa yang diharapkan dan menyelamatkan dari apa yang ditakuti.”(JAMI’UL FAWA’ID)
Diberitahukan di dalam satu hadis, bahawa seorang mukmin menganggap terhadap maksiatnya, seolah-olah orang itu berada di kaki sebuah gunung dan gunung tersebut akan terhempas ke atasnya. Sebaliknya seorang penderhaka yang menganggap terhadap dosanya, seolah - olah seekor lalat yang berada di sampingnya dan kemudian lalat itu diterbangkan, yakni orang itu tidak memperdulikan langsung mengenai dosa - dosanya itu. Jelas sekali bahawa seseorang itu mestilah merasa takut terhadap maksiat menurut keadaan maksiat - maksiat itu dan juga mengharapkan rahmat menurut keadaannya pula.
Hadis 3
Diriwayatkan bahawa seorang sahabt r. a berkata: “Ya Rasulullah s. a. w hukumhukum syariah (undang-undang Islam) ini telah banyak bagiku, tunjukilah kepadaku akan sesuatu sebagai pegangan bagiku,” Baginda s. a. w bersabda:” Hendaklah lidahmu senantiasa basah dengan zikrullah.”
Di dalam satu hadits ada disebutkan Hazrat Muaz r. a berkata bahawa pembicaraan yang terakhir sekali yang berlaku di antara baginda s. a. w dengannya ialah seperti berikut:” Semasa aku berpisah dengan Rasulullah s. a. w dan aku bertanya amalan manakah yang amat dicintai oleh Tuhan? Sebagai menjawab Baginda s. a. w bersabda:”Basahiah lidahmu dengan zikrullah ketika kamu tinggalkan dunia.”
Semasa berpisah maksudnya ialah baginda s. a. w mengtus hazrat Muaz r. a selaku gabenor ke Yaman untuk menyampaikan dakwah dan taklim di sana. Di waktu Muaz r. a hendak berangkat, baginda s. a. w memberikan beberapa nasihat kepadanya. Ia juga mengemukakan beberapa masalah kepada baginda s. a. w termasuklah masalah yang tertera di atas.
Hadis 4
Di dalam satu hadis dilaporkan bahawa baginda s. a. w ada bersabda: “Barang siapa yang di dapati padanya empat perkara, nescaya ia akan memperolehi segala kebaikan di dunia dan di akhirat.


 Pertama, lidah yang senantiasa basah dengan berzikir.
 Kedua, hati yang senantiasa sibuk dengan bersyukur. 
Ketiga, anggota - anggota tubuh yang senantiasa menahan segala penderitaan. 
Keempat, isteri yang tidak mengkhianati maruahnya dan harta benda suaminya.” Mengkhianati maruah maknanya mengerjakan sesuatu kemaksiatan. Lidah yang basah maksudnya telah pun diterangkan oleh ulama-ulama sebagai membanyakkan. Ini adalah merupakan simpulan bahasa, menurut kebiasaan, apakala seseorang memuji atau menyebut nama seseorang yang lain dengan sebanyak-banyaknya, maka dikatakan bahawa lidah si fulan telah dibasahi dengan memuji si polan.
Tetapi yang dihina - hina ini, jika seseorang jatuh dalam percintaan maka lidahnya akan merasai kemanisan dan kelazatan hanya dengan menyebut nama orang yang dicintainya. Hakikat ini tentu dirasai oleh orang yang pernah jatuh dalam percintaan. Oleh itu, maksudnya sudah jelas iaitu hendaknya menyebut nama ALLAH yang Maha Suci sehinggalah kelazatannya dapat dirasai oleh lidah orang yang menyebutnya.
Hadis 5
Abu Darda r. a meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah s. a. w bertanya kepada para sahabatnya r. a. “Mahukah aku khabarkan kepada kamu mengenai sebaik - baik amalanmu yang amat suci di sisi ALLAH yang meninggikan darjatmu keperingkat yang tertinggi sekali, yang lebih mulia daripada menafkah emas dan perak (di jalan ALLAH) yang lebih utama daripada menghadapi musuh di tengah-tengah medan jihad, maka kamu tanggalkan lehernya atau mereka menanggalkan lehermu? Para sahabat berkata bahkan: “Apakah itu Ya Rasulullah?” Sabdanya: "Zikrullah."
Fadilat dan keutamaan zikrullah yang diterangkan oleh Baginda Rasulullah s. a. w adalah berkaitan dengan keadaan dan masa sebagai keseluruhannya, kerana kadang - kadang dengan memandangkan keadaan yang tertentu maka sedekah, jihad dan urusan-urusan yang lain dipandang lebih utama daripada segala amalan. Lantaran fadilat dan kelebihan amalan-amalan itu pun diterangkan di dalam beberapa hadis kerana kelebihan amalan - amalan itu adalah berkaitan dengan keadaan yang tertentu sedangkan kelebihan dan kepentingan zikrullah adalah berkaitan dengan seluruh masa (iaitu pada setiap masa).
Hadis 6
Adalah dilaporkan di dalam sebuah hadis bahawa baginda Rasulullah s. a. w bersabda: “Bagi segala sesuatu ada penggosok untuk membersihkan dan menghilangkan kekotorannya (umpamanya untuk membersihkan badan dan pakaian dipergunakan sabun dan untuk menghilangkan karat besi dipergunakan api dan lain-lainnya).Maka demikian itulah penggosok (pembersih) hati ialah zikrullah.”
Hadis ini juga mengatakan bahawa zikrullah adalah lebih utama daripada yang lain-lain. Zikir itu dianggap sebagai pembersih hati hati yang kotor, kerana setiap ibadat dikira dalam ertikata sebenarnya apabila ibadat-ibadat itu dikerjakan dengan ikhlas dan pencapaian ikhlas itu adalah bergantung kepada hati yang jernih lagi suci.
Oleh itu sebahagian ulama tasauf mengatakan bahawa zikir yang dimaksudkan di dalam hadis ini ialah qalbi
(zikir dalam hati) bukan zikir lisani (zikir dengan lidah).Dengan mengerjakan zikir qalbi itu hati seseorang manusia (terhubung) dengan ALLAH buat selama - lamanya. Hakikat ini tidaklah dapat disangkalkan lagi bahawa keadaan yang disebutkan ini adalah lebih utama dari segala inadat kerana tercapai sama ada anggota-anggota zikir maupun anggota - anggota batin. Anggota - anggota ini semuanya adalah menurut hati. Jika hati itu berhubung dengan sesuatu maka anggota-anggota lain dengan sendirinya akan terhubung dengannya. Keadaan para pecinta tidaklah tersembunyi kepada sesiapa pun. 
Hadis 7
Abu Said Al-Khudri r. a memberitakan bahawa baginda Rasulullah s. a. w pernah bersabda: “Berappa banyak orang yang di dunia ini mengingati ALLAH s. w. t di kasur yang empuk yang kerananya Tuhan membawa mereka ke peringkat tertinggi di dalam syurga.”
Mengenai penderitaan dan kesulitan di dunia menyebabkan (manusia) mendapat darjat yang tertinggi di alam akhirat. Sebanyak penderitaan yang dialami di dunia ini kerana agama. Setinggi itulah martabatnya dipernaikkan di akhirat kecuali zikrullah yang maha suci yang keberkatannya menyebabkan (manusia) mencapai ketinggian martabat walau dikerjakan di atas kasur-kasur yang empuk sekalipun.
Rasulullah s. a. w juga pernah bersabda: “Jika sekiranya kamu senantiasa dengan berzikir nescaya para malaikat akan berjabat tangan denganmu dijalan - jalan dan tempat tidur kamu.”
Hadis 8
Di dalam sebuah hadis lagi bahawa Rasulullah s. a. w bersabda: ” Telah berjayalah mereka yang unggul sendiri.” Para sahabat bertanya: “Siapakah yang unggul sendiri ya Rasulullah?” baginda Rasulullah s. a. w bersabda:” Ialah mereka yang menyebut nama ALLAH sebanyak-banyaknya (yakni orang - orang yang senantiasa sibuk dengan zikrullah).”
Dengan memandangkan hadis ini ulama - ulama tasauf menulis bahawa tidaklah harus seorang pemerintah dan para hartawan ditegah daripada zikrullah kerana dengan zikrullah itu mungkin mereka mencapai ketinggian martabat (pada sisi ALLAH).
Hazrat Abu Darda r. a berkata:” Kamu hendaklah mengingati ALLAH dalam kesenangan dan kelapangan nescaya ALLAH akan mengingati kamu dalam kesusahan dan kesempitan.”
Hadis 9
Abu Musa r. a memberitakan bahawa Rasulullah s. a. w bersabda: “Perbandingan oarang yang berzikir dengan orang yang tidak berzikir adalah seperti oarang yang hidup dengan orang yang mati. Orang yang tidak berzikir itu adalah seperti orang mati.”
Setiap manusia mencintai kehidupannya dan setiap orang pula takut mati. Baginda Rasulullah s. a. w bersabda: “Barangsiapa tidak mengingati ALLAH s. w. t sungguhpun ia hidup namun keadaanya tidak berbeza dengan keadaan orang yang mati, kehidupannya adalah sia-sia belaka.”
Seorang pujangga berbangsa Persia berkata: “Kehidupanku itu bukanlah kehidupan pada hakikatnya tetapi kehidupan yang sebenarnya ialah orang yang dapat mencintai kekasihnya.”
Sebahagian ulama yang lain pula mengatakan bahawa perbandingan ini adalah tertuju kepada laba dan ruginya yakni barang siapa yang menyakiti orang yang berzikir itu adalah seperti menyakiti orang yang hidup, maka ia pasti akan dibalas dan dia akan menerima akibat perbuatannya itu. Dan barang siapa yang menyakiti orang yang tidak berzikir itu adalah seperti orang menyakiti oarang yang sudah mati yakni orang yang sudah mati itu tidak boleh bertindak terhadap orang yang menyakitinya itu.
Hadis 10
Abu Musa r. a memberitahukan bahawa baginda Rasulullah s. a. w bersabda: “Jika sekiranya orang yang mempunyai wang yang banayk lalu membahagi - bahagikan (kerana ALLAH) dan seorang lagi sedang sibuk dengan berzikir maka yang berzikir itu lebih utama (daripada oarang yang membelanjakan wangnya kepada jalan ALLAH).”
Sunguhpun membelanjakan harta pada jalan ALLAH adalah satu amalan yang terafdal sekali namun zikrullah itu lebih utama lagi jika dibandingkan dengannya. Alangkah berbahagianya para hartawan yang membelanjakan harta kekayaanya pada jalan ALLAH dan disamping itu mendapat taufik pula untuk mengingati ALLAH s. w. t. Di dalam sebuah hadis telah diberitakan bahawa ALLAH s. w. t juga mensedekahkan (nikmat-nikmatNya) kepada hamba-hambaNya pada setiap hari dan mengurniakan sesuatu pada mereka menurut keadaan mereka itu. Namun begitu tidak ada kekurniaan yang lebih besar daripada taufik utk berzikir.
Hadis 11
Dilaporkan dalam sebuah hadis bahawa baginda Rasulullah s. a. w bersabda: “Sebaik-baik hamba ALLAH ialah yang senantiasa mengawasi peredaran bulan, matahari, bintang-bintang dan bayang-bayangannya buat menentukan waktu untuk berzikir.”


Untuk ney ada jugak kajian dari orang barat kalau tak silap, kalau kita sebut sesuatu perkataan itu berulang kali ia akan meransang minda kita, percaya atau tidak ia akan mengembangkan dan mempercepatkan proses minda kita, masih lagi dalam kajian dan telah diuji pada beberapa orang, ianya positif dan ia benar - benar terjadi. Jadi kalau kita berzikir, boleh menghubungkan kita dengan Allah, selain solat mengapa tak nak cuba di samping untuk pahala dan minda kita sendiri. InsyaAllah sama - sama la kita zikir yea ~daaa...


wallahualam..

Sunday, May 23, 2010

Fadilat & Kelebihan Hari Jumaat

JUMAAT adalah hari paling mulia serta mempunyai beberapa fadilatnya untuk direnungi.Kitab As Sabi’ iyahti Fi Mawa’izhil Bariyyat banyak memaparkan peristiwa agung yang berlaku pada Jumaat.Antara peristiwa itu ialah perkahwinan Nabi Adam dan Hawa; Nabi Yusuf dengan Zulaiha: Nabi Musa dengan Shafura binti Syuaib; Rasulullah saw dengan Khadijah; Rasulullah dengan Siti Aisyah binti Abu Bakar serta Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Zahara binti Muhammad.

Daripada Abu Hurairah katanya, Rasulullah bersabda, maksudnya: “Sebaik-baik hari yang terbit matahari ialah Jumaat, pada hari itulah, Adam diciptakan dan pada hari itulah juga dia dikeluarkan dari syurga.

“Pada Jumaat juga kiamat akan berlaku. Pada hari itu tidaklah seorang yang beriman meminta sesuatu daripada Allah melainkan akan dikabulkan permintaannya.” (Hadis riwayat Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda yang bermaksud : “Hari yang dijanjikan ialah hari kiamat, hari yang disaksikan ialah hari Arafah dan hari yang menyaksikan ialah hari Jumaat. Matahari tidak terbit dan tidak terbenam pada mana-mana hari yang lebih mulia dan afdal daripada hari Jumaat.

“Pada hari itu terdapat suatu masa di mana seorang hamba mukmin apabila meminta (berdoa) kepada Allah sesuatu kebaikan melainkan Allah memakbulkan doanya atau ia meminta Allah melindunginya daripada sesuatu kejahatan melainkan Allah melindunginya daripada kejahatan.” (Hadis riwayat Tirmizi).

Solat Jumaat dua rakaat yang difardukan ke atas umat Islam membuktikan hari itu adalah semulia hari yang perlu ambil manfaat untuk mendapatkan ganjaran Allah daripada setiap amal ibadat yang dilaksanakan.

Rasulullah bersabda: “Sesiapa hadir solat Jumaat pada saat pertama, dia umpama berkorban seekor unta.

“Sesiapa hadir solat Jumaat pada saat kedua, dia seperti berkorban seekor lembu.

“Barang siapa yang menghadiri solat Jumaat pada saat yang ketiga, dia seperti berkorban seekor kibas.

“Sesiapa hadir solat Jumaat pada saat keempat, dia seperti memberi hadiah seekor ibu ayam dan sesiapa hadir solat pada saat kelima, dia seolah-olah memberi hadiah sebiji telur.”

Apabila imam naik ke mimbar, malaikat menutup buku catatannya dan ikut mendengar khutbah. Justeru, sesiapa yang datang untuk solat selepas itu seolah-olah dia hanya datang untuk solat semata-mata, tidak direkodkan dalam buku kehadiran malaikat.

Umat Islam juga dituntut membuat persediaan sebelum menghadiri solat Jumaat untuk mendapat fadilatnya, termasuk dalam berwuduk, mandi sunat dan tertib ketika menghadiri solat Jumaat.

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis Rasulullah yang bermaksud: “Sesiapa berwuduk lalu memperelokkan wuduknya, kemudian mendatangi solat Jumaat, terus mendengar dan berdiam diri, tidak berbicara sama sekali, maka diberi tambahan tiga hari lagi.

“Sesiapa yang memegang kerikil untuk dimainkan sehingga tidak memperhatikan isi khutbah, sesungguhnya dia telah melakukan kelalaian, yakni bersalah.”

Hadis di atas membuktikan bahawa Islam memberi penekanan terhadap perlunya makmum menumpukan kepada khutbah yang disampaikan. Isi kandungannya khutbah perlu diteliti bukan hanya sebagai sumber ilmu, malah mencakupi teguran, pembinaan hidup dan nasihat yang berguna.

Daripada Ibnu Umar bahawa Rasulullah bersabda: “Jika seseorang antara kalian mendatangi solat Jumaat, maka hendaklah mandi dulu.” (Muttafaq ‘alaih)

Daripada Samurah, diriwayatkan bahawa Rasulullah pernah bersabda: “Sesiapa yang berwuduk pada Jumaat, maka dengan keringanan itu, bolehlah dilakukan tanpa mandi tetapi mandi itu adalah lebih utama.” (Hadis riwayat Imam Abu Daud dan Termizi).

Kemuliaan yang ada pada Jumaat meletakkannya sebagai ‘penghulu’ segala hari.

Hadis Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah yang bermaksud: “Jumaat dinamakan sebagai ‘Saidul aiyam’ iaitu penghulu segala hari (hari yang sebaik hari).”


Ada banyak hadis dan riwayat mengenai kelebihan hari Jumaat. yang bertujuan menceritakan ganjaran yang perlu direbut oleh umat Islam. Antaranya:


* Orang yang meninggal dunia pada hari Jumaat akan terlepas soal jawab kubur hingga hari Kiamat.


* Sesiapa yang membaca surah Ali Imran pada hari Jumaat, maka Allah dan malaikat mendoakan kebaikan ke atasnya sehingga matahari terbenam pada hari itu.


* Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri bermaksud: “Sesiapa membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumaat, Allah menerangi hidupnya antara dua Jumaat.”


* Sesiapa membaca Surah Yassin pada malam Jumaat, Allah mengampunkan dosa kecil yang dilakukan, demikian menurut hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah.


* Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibn Abi Khatadah, bermaksud: Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat seolah-olah dirinya bersih hingga Jumaat akan datang.


* Mereka yang mendirikan solat Jumaat antara satu Jumaat ke satu Jumaat berikutnya, maka Allah mengkifaratkan atau mengelakkan dia daripada terbabit dosa besar.


* Mereka yang berdoa dengan penuh keikhlasan hati pada Jumaat, mudah dimakbulkan Allah

Rahsia Di Sebalik Angka 13 & Malam Jumaat Atau Jumaat

Inilah dia rahasia as-solat, sebagai peringatan bagi yang sudah tahu atau
panduan bagi yang baru tahu......

1. Niat Sholat, sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat.

2. Berdiri sempurna. Fadilatnya ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur.

3. Takbir-ratul Ihram. Fadilatnya sebagai pelita yang menerangi kita di dalam kubur.

4. Fatihah. Sebagai pakaian yang indah-indah di dalam kubur.

5. Ruqu'. Sebagai tikar kita di dalam kubur.

6. I'tidal. Akan memberi minuman air dari telaga al-kautsar ketika di dalam kubur.

7. Sujud. Memagar kita ketika menyeberangi titian SIRATUL-MUSTAQIM.

8. Duduk antara 2 Sujud. Akan menaung panji-panji nabi kita di dalam kubur.

9. Duduk antara 2 Sujud (akhir). Menjadi kendaraan ketika kita di padang Mahsyar.

10.Tahhiyat Akhir. Sebagai penjawab bagi pertanyaan yang ditanyakan oleh
Munkar & Nankir di dalam kubur.

11.Shalawat Nabi. Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur.

12.Salam. Memelihara kita di dalam kubur.

13.Tertib Akan pertemuan kita dengan Allah S.W.T.

Dari Abdullah bin 'Amr R. A., Rasulullah S. A. W.bersabda : "Senarai di
atas adalah salah satu sebab mengapa orang Yahudi / Kafir tidak sukakan
angka 13 dan juga Hari Jumaat. Itulah sebab mengapa mereka mencipta
cerita yang begitu seram sekali iaitu " FRIDAY the 13th " jika ada di
kalangan kamu yang perasan!!!"

Wassalam.. wallahualam ...

"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..." Sebaik-baik manusia itu
adalah mereka yang memberi manafa'at kepada manusia lain"

fadhilat kebaikan dan keistimewaan solat malam.

Solat malam atau Solat Tahajud adalah satu peluang keemasan ditawarkan kepada manusia untuk mengeratkan perhubungan kita dengan Allah.
Kesusahan hanya dirasai mereka yang jarang atau tidak pernah melakukannya, tetapi bagi mereka yang biasa, ia menjadi satu kenikmatan pula. Malah, bagi yang dapat menghayatinya mereka akan berasa kerugian besar jika tertinggal daripada mengerjakan solat berkenaan.
Pada sepertiga malam pintu langit terbuka luas menerima taubat hamba-Nya. Malaikat membawa kendi emas untuk mengumpul air mata taubat bagi menyiram api neraka yang sedia menanti untuk membakar tubuh manusia di akhirat nanti.
Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: “Allah s.w.t sayang kepada lelaki yang bangun malam kemudian mengerjakan solat dan akan membangunkan isterinya manakala kalau isterinya enggan, dipercikkan air di wajahnya. Allah s.w.t sayangkan perempuan yang bangun malam kemudian mengerjakan solat dan membangunkan suaminya manakala jika suaminya enggan, dipercikkan air ke wajahnya.” (Hadis riwayat Abu Daud)
Amalan solat malam bukan hanya diamalkan Nabi Muhammad s.a.w, malah ia diamalkan umat nabi sebelumnya. Ini bererti perintah mengerjakan solat tahajud bukanlah dikhususkan kepada umat Nabi Muhammad s.a.w semata-mata.
Saidina Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: “Sesiapa mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat. Kurniaan di dunia ialah:-
* Jauh daripada segala penyakit
* Lahir kesan taqwa pada wajahnya
* Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
* Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
* Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara empat perkara di akhirat ialah:-
* Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
* Dipermudahkan hisab
* Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
* Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.”
Solat malam adalah solat yang penting antara solat-solat sunat yang lain. Rasulullah S.A.W pernah ditanya, “Solat apakah yang paling utama selepas solat lima waktu?” Beliau menjawab dengan tegas, “Solat malam!” (Hadis Riwayat Muslim).
Beberapa keutamaan yang diperoleh oleh para pengamal solat malam adalah seperti berikut:
1. Tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapat anugerah rahmatnya (Surah adz-Dzariyat ayat 15 hingga 18).
2. Mendapat penyempurnaan di atas kekurangan dalam ibadat wajibnya, hingga dapat menempati darjat yang terpuji (Surah al-Israk ayat 79).
3. Mendapat pujian daripada Allah (Surah al-Furqan ayat 63 hingga 64).
4. Dilihat sebagai orang yang beriman (Surah as-Sajadah ayat 16).
5. Darjatnya dibezakan dengan orang yang malas (Surah az-Zumar ayat 9).
Beberapa petikan hadis berikut menyebut beberapa fadilat dan keindahan lain solat malam. Antaranya adalah hadis daripada Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash yang berbunyi, Rasulullah S.A.W berkata kepadaku, “Abdullah, jangan jadi seperti polan yang pernah mendirikan solat malam kemudian meninggalkannya,” (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim).
Salman al-Farisi menceritakan, Rasulullah S.A.W berkata, “Kerjakanlah solat malam, kerana itu adalah kebiasaan orang soleh sebelum kamu, jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, penebus kesalahan, pencegah dosa, serta penghindar penyakit.”
Salim bin Abdullah bin Umar bercerita kepada Hafshah, isteri Rasulullah S.A.W, “Ketika Rasulullah S.A.W masih hidup, biasanya apabila seseorang bermimpi, dia menceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah S.A.W. Saya berharap mendapat mimpi supaya dapat menceritakannya kepada beliau. Semasa masih muda, biasanya saya tidur di masjid. Suatu ketika, saya bermimpi seakan-akan dua malaikat memegang dan membawaku ke neraka yang dibina seperti perigi dan memiliki tanduk. Di dalam perigi itu ada beberapa orang yang saya kenal. Saya lalu berkata, “Saya berlindung kepada Allah dari neraka.” Saya bertemu dengan malaikat lain yang berkata padaku, “Jangan takut.” Mimpi ini disampaikan oleh Hafshah kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau berkata, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah ketika mahu solat malam.” Selepas itu, dia hanya tidur sebentar sahaja di malam hari.
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Syaitan mengikat tengkuk kamu yang tidur dengan tiga ikatan. Syaitan menepuk pada setiap ikatan, ‘Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.’ Apabila kamu bangun dan berzikir mengingat Allah, maka terbukalah satu ikatan. Apabila kamu berwuduk, terbuka satu lagi ikatan. Apabila kamu solat, terbukalah satu ikatan lagi. Maka di pagi hari, kamu segar dan bersemangat. Sekiranya tidak, di pagi hari tentu kamu berasa lesu dan malas.”
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, dan menyatakan, ‘Siapa yang berdoa kepadaku, pasti aku kabulkan. Sesiapa yang memohon kepadaku, pasti aku beri, dan sesiapa yang memohon ampun kepadaku, pasti aku ampuni.’” (Hadis Riwayat Al-Jama’ah).
‘Amr bin Al-‘Ash meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Sedekat-dekat hamba kepada Allah adalah pada tengah malam yang terakhir. Apabila kamu dapat menyertai golongan orang yang berzikir mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah.” (Hadis Riwayat Al-Hakim).
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Apabila seseorang membangunkan isterinya pada waktu malam, lalu kedua-duanya solat dua rakaat, maka mereka tercatat dalam golongan orang yang selalu berzikir.” (Hadis Riwayat Abu Daud).
Wassalam.
Artikel adalah sumbangan dari : Saudara Rosli Hanip

Tazkirah ~ Indahnya Peribadi Rasulullah S.A.W

Ada seorang perempuan tua, rumahnya disinggahi oleh Rasulullah SAW dalam perjalanannya ke Gua Thur ke Madinah Munawarah. Perempuan tua itu kehairanan dengan kehadiran orang yang tidak dikenali itu. Kerana dengan serta-merta kambing-kambingnya banyak mengeluarkan susu sehingga dapat diminum oleh Rasulullah dan para sahabatnya dengan kenyang bahkan berlebihan pula. Apabila suami perempuan tua itu pulang, dia menceritakan peristiwa yang terjadi. Katanya: “ Wahai suaminku, sebentar tadi aku telah didatangi oleh seorang lelaki dan beberapa sahabatnya. Kedatangannya telah membuatkan kambing-kambing kita yang telah lama kekeringan susu itu telah kembali mengeluarkan susu bahkan setelah diminum mereka masih berlebihan lagi ”.

Seterusnya suami perempuan tua itu bertanya tentang bagaimana rupa lelaki yang dimaksudkan oleh isterinya itu : “ Cuba ceritakan kepadaku tentang keadaan lelaki yang kau maksudkan itu”. Mendengar pertanyaan suaminya itu, lalu perempuan tua itu menceritakan demikian ”. Wahai suamiku, lelaki yang aku maksudkan itu berkeadaan demikian: rupa parasnya terlalu kacak, mukanya bercahaya, tingkah-lakunya menyenangkan hati, perutnya tidak memboyot, rambutnya kemas dan rapi sekali, segak, tampan, matanya hitam dan besar, rambutnya subur dan tebal, suaranya jelas dan lunak, lehernya jinjang, matanya hitam bercahaya, di susut-sudut matanya berwarna kebiruan asli, bulu matanya lembut dan tipis, rambutnya hitam dan ikal, diam dan ramah mesra, cantik dan menawan dipandang dari jauh dan amat segak dipandang dari dekat, manis ketika berkata-kata serta jelas tutur-katannya, tidak lebih dan tidak kurang dari yang perlu, percakapannya tetap, ukuran badannya sederhana, tidak rendah dan tidak terlalu tinggi, seperti setangkai ranting yang segar disunting dari sebatang pohon yang cantik, indah dipandang dan segak bentuknya. Sahabat-sahabatnya sangat setia dan selalu mengelilinginya, mendengar kata-katanya dengan diam dan patuh segera akan apa yang diperintahnya, mereka taat dan suka kepadanya, tidak banyak cakap dan tidak pula menyembunyikan.

Demikianlah gambaran-gambaran tentang keindahan dan keelokan Rasulullah SAW. Mudah-mudahan kita sentiasa terpaut hati kepada baginda dan mencintainya dengan mengikut sunnah hidupnya dalam semua hal.

Cintai Rasulullah S.A.W


Dalam kitab Shahih Bukhari, terdapat hadis yang mengetengahkan kepentingan mencintai Rasulullah yang berbunyi: “Tidak sempurna iman di kalangan kamu hingga aku lebih dicintainya daripada ibu bapanya, anaknya dan manusia keseluruhannya.”
Hadis itu membawa maksud setiap mukmin berkewajipan meletakkan kecintaan dan kasih pada Rasulullah mengatasi segala-galanya. Mengikut iktiqad ahli sunnah wal jamaah, Nabi Muhammad adalah insan yang paling afdhal di sisi Allah.
Baginda adalah insan pilihan Allah s.w.t untuk menyampaikan risalah Islam buat umat sejagat. Demi menyelamatkan akidah umat, baginda sanggup berdepan dengan pelbagai cabaran yang menuntut seribu satu pengorbanan.
Allah menceritakan peranan Rasulullah dalam satu ayat bahagian yang terakhir daripada surah at-Taubah: “Sesungguhnya sudah datang kepada kamu seorang rasul daripada kalangan kamu, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan kebahagiaan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang beriman.”
Nabi Muhammad adalah insan pilihan Allah. Baginda dicipta dengan seindah-indah ciptaan. Baginda dihiasi rupa paras yang menawan, akhlak yang terbaik dan sebagai manusia yang memiliki pelbagai kehebatan.
Sahabat Rasulullah amat mengenali peribadi baginda hingga ke akar umbi. Pergaulan mereka dengan Rasulullah menghasilkan satu momentum besar dalam diri dan melakarkan kenangan yang kekal abadi di dalam sanubari mereka.
Sahabat mengambil inisiatif untuk memuliakan baginda dan mencontohi sunnah yang dibawanya.
Kata-kata sahabat adalah ungkapan yang paling tepat untuk dijadikan rujukan dalam hal bagaimana bentuk penampilan, budi pekerti, gaya kepimpinan dan sebagainya mengenai Rasulullah. Berikut sebahagian informasi yang diberikan sahabat berkaitan kemuliaan Rasulullah:

  • Berkata Aisyah, isteri Rasulullah tercinta: “Adalah akhlak Rasulullah (gambaran) al-Quran.”





  • Berkata Anas b Malik : “Tidak ada seorang pun yang bercakap-cakap dengan Rasulullah kecuali orang itu terlebih dahulu beredar sebelum Rasulullah beredar (tatkala selesai berbual kerana baginda ingin menyenangkan hati orang itu). “Tiada seorang pun yang berjabat tangan dengan Rasulullah melainkan orang itu yang terlebih dahulu melepaskan tangannya (daripada tangan baginda yang mulia ).”Rasulullah adalah orang yang pertama memulakan salam kepada mereka yang dijumpainya dan orang pertama mendahului menghulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan mereka.Pernah baginda menghamparkan pakaian miliknya dan menghulurkan bantal (alas duduk) kepada tetamu (sebagai adab meraikan tetamu).





  • Anas memuji lagi baginda dalam hadis yang lain: “Aku tidak pernah mencium sesuatu haruman yang lebih wangi sama ada anbar atau wangian kasturi atau sumber yang lain yang terlebih harum daripada wangian badan Rasulullah.





  • Berkata Al-Baraa’: “Adalah Rasulullah orang yang paling menawan wajahnya dan baik akhlaknya.”





  • Jabir b Abdullah meriwayatkan bahawa suatu ketika ketika bulan terang benderang: “daku sedang menatapi kepada wajah Rasulullah (yang berada di samping) dan juga ke arah bulan, tetapi mengikut pandanganku wajah Rasulullah terlebih indah daripada bulan.”





  • Saidina Ali menegaskan bahawa beliau tidak pernah melihat sesiapa pun yang terlebih kacak dan segak sama ada sebelum bertemu Rasulullah dan selepas bertemu yakni dalam tempoh sepanjang hayatnya.





  • Berkata Ibnu Abbas: “Adalah Rasulullah insan yang amat pemurah.”





  • Berkata Saidina Husin: “Rasulullah sentiasa tersenyum. Budi pekertinya indah dan baik, seorang yang merendah diri, tidak berlaku kasar, tidak bersuara keras, tidak melakukan dan mengucapkan dengan perkara keji.”Semua ini sekadar secebis daripada ribuan ciri-ciri keistimewaan junjungan besar Nabi Muhammad. Sahabat tidak rela berpisah dengan Rasulullah walaupun sesaat.Apabila Rasululah dijemput pulang menghadap Allah, mereka diselubungi perasaan sangat sedih. Sahabat hampir hilang kawalan dan menangis tidak henti-henti melihat pemergian kekasih mereka yang banyak berjuang selama ini demi menyelamatkan mereka daripada menjadi bahan bakar neraka.
    Perutusan Nabi Muhammad amat bermakna buat umat manusia. Dengan kedatangan baginda manusia mula mengenali erti tamadun yang sebenar. Tanpa tunjuk ajar baginda, manusia hilang identiti sebagai insan berakal serta hilang arah dalam mengenali erti peradaban yang diredai Allah. Baginda berjaya mengubah alam kekufuran yang menghantui manusia dengan sinaran tauhid dan rahmat.
    Allah mengutuskan Nabi Muhammad dengan slogan ‘saiyyidul mursalin wa khatamun nabiyiin’ – penghulu rasul dan utusan terakhir untuk menyampaikan Islam kepada seluruh manusia.
    Baginda bersungguh-sungguh, berjihad, berkorban apa sahaja dalam menyampaikan amanat Allah supaya manusia akhirnya akur kepada pencipta mereka yang maha agung.
    Firman Allah di dalam surah Ahzab: “Wahai nabi! Sesungguhnya kami mengutuskan kau sebagai saksi umat manusia, pemberi berita gembira (mengenai ganjaran beramal soleh) dan pemberi ancaman (terhadap mereka yang ingkar). Serta penyeru kepada Allah dengan keizinan-Nya dan sebagai cahaya yang memerangi alam.” (ayat 45 dan 46: surah al-Ahzab)
    Jasa Rasulullah terlalu besar untuk dihitungkan. Rasulullah pernah terseksa demi kebahagiaan umat Islam. Sirah mendedahkan bahawa Rasulullah pernah tercedera dan patah gigi dalam perjuangan dakwah.
    Rasulullah pernah dihina dan diancam melalui percubaan bunuh oleh golongan kafir yang menentang risalah Islam. Tanpa Rasulullah kita tidak mengenal apa itu Islam, siapa pencipta alam ini dan akhirnya kita terus terbelenggu dengan rantaian kekufuran. Persoalannya, adakah majoriti umat Islam mengasihi dan menghargai pengorbanan baginda? Apakah muslimin dan muslimat benar-benar mengamati peribadi Rasulullah selaku insan pilihan?
    Sebagai membuktikan kecintaan kita pada Nabi Muhammad, kita perlu mengorak langkah berikut:





  • Sedarilah as-sunnah adalah peninggalan berharga kepada umat Islam. Mengamalkan sunnah Rasulullah sebagai tanda kita mengasihi baginda. Sabda Rasulullah: “Barangsiapa taat kepadaku (mengamalkan ajaran Islam yang terkandung di dalam as-sunnah), maka ia sesungguhnya taat kepada Allah. Firman Allah: “Katakanlah wahai Muhammad (kepada umatmu) seandainya kamu mencintai Allah (sebagai buktinya) ikutilah (sunnah) aku.” (ayat 31 : surah al-Baqarah ).





  • Memperbanyakkan ucapan salam sejahtera pada Rasulullah, iaitu selawat. Baginda amat kasih pada mereka yang banyak berselawat kepada baginda.Sabda Rasulullah: “Barangsiapa yang berselawat ke atasku dengan satu selawat, nescaya Allah akan berselawat ke atasnya dengan sepuluh selawat.”





  • Janganlah memperkecil-kecil, menghina dan menpertikai Rasulullah, keluarganya dan sahabatnya. Perbuatan itu boleh membatalkan iman.Justeru, menjadi tanggungjawab kita untuk sensitif, prihatin dan membela kekasih Allah sebagai bukti kecintaan kita kepadanya.Dengan tiga inisiatif yang disebutkan tadi, dapatlah kita amalkan supaya dipermudahkan kita masuk syurga bersampingan dengan Rasulullah yang mulia.
    Ulama menyatakan, nikmat dan ganjaran paling berharga di syurga ialah dapat melihat Allah. Di samping itu, nikmat yang tiada nilainya ialah berpeluang bersama Rasulullah.
  • Saturday, May 22, 2010

    Lagu

    Afgan – Bukan Cinta Biasa (OST Bukan Cinta Biasa)


    Kali ini kusadari
    Aku telah jatuh cinta
    Dari hatiku terdalam
    Sungguh aku cinta padamu


    Cintaku bukanlah cinta biasa
    Jika kamu yang memiliki
    Dan kamu yang temaniku seumur hidupku


    Terimalah pengakuanku
    Percayalah kepadaku
    Semua ini kulakukan
    Karena kamu memang untukku


    Cinta ku bukan cinta biasa
    Jika kamu yang menemani
    Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
    Terimalah pengakuanku



    Lirik lagu Afgan – Bukan Cinta Biasa (OST Bukan Cinta Biasa) ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 Afgan – Bukan Cinta Biasa (OST Bukan Cinta Biasa).

    Pesan Rasulullah S.A.W

    "1.Telah bersabda Rasulullah saw, barang siapa menyebut nama Allah sebelum fajar dan sebelum terbit matahari atau sebelum terbenamnya, nescaya Allah malu untuk menyeksanya dengan api neraka.

    2.Telah bersabda Rasulullah saw, apabila engkau selesai sembahyang subuh, duduklah sehingga matahari terbit. Maka sesungguhnya Allah taala akan menulis pahala haji dan umrah atau pahala memerdekakan hamba atau bersedekah seribu dinar pada jalan Allah.

    3.Telah bersabda Rasulullah saw, biasakan dirimu berdoa antara azan dan iqamat, sesungguhnya doa itu tidak akan ditolak.

    4.Telah bersabda Rasulullah saw, hamba yang paling dicintai Allah ialah orang yang sujud sambil berkata dalam sujudnya…’Ya Allah,bahawasanya aku telah menzalimi diriku, maka Kau ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada apa yang mengampuni dosa melainkan Engkau.

    5.Telah bersabda Rasulullah saw, sembahyanglah Engkau di tengah malam walau sekadar memerah susu kambing. Sesungguhnya orang yang bersembahnyang di tengah malam itu adalah secantik-cantik manusia mukanya.

    6.Telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya para malaikat akan memohon keampunan bagi manusia selagi dia berada dalam kesucian dan tidak berhadas.

    7.Telah bersabda Rasulullah saw, lazimkanlah diri dengan sembahyang secara berjemaah kerana disisi Allah adalah seperti jalan mu mengerjakan haji dan umrah. Dan tidak ada yang bersungguh-sungguh menunaikan sembahyang jemaah melainkan orang mukmin yang dicintai oleh Allah swt.

    8.Telah bersabda Rasulullah saw, berangsiapa yang Allah berikan nikmat kepadanya, dia bersyukur dan Allah beri dugaan, dia bersabar dan jika dia berbuat jahat dia memohon ampun,nescaya bolehlah dia masuk syurga dari pintu mana yang dikehendaki.

    9.Telah bersabda Rasulullah saw,berangsiapa yang membaca surah At-Thaariq pada waktu malam sebelum tidur, nescaya dituliskan baginya sebanyak bilangan bintang di langit menjadi kebajikan.

    10.Telah bersabda Rasulullah saw,berilah salam kepada orang yang engkau jumpai daripada kaum muslimin, nescaya Allah tuliskan bagi mu 20 kebajikan dan jika menyambut salam, maka Allah akan tuliskan 4o kebajikan.

    Friday, May 21, 2010

    Pendaman hati di luahkan kini

    Erm minggu ney kesedihan melanda diri, tatawla nape tapi sedey je rasa..
    duduk sorang - sorang ney banyak lak kenangan yang datang, dari kenangan masa kecil sampai la sekarang..
    erm nape la hati ney sebak sangat - sangat cepat betul nak sedih..
    hal kecil jadi besar, hal tak penting jadi penting...
    itulah diriku dari dulu sampai sekarang tak pernah nak berubah.

    Sejak semalam tengok album lama, tengok gambar diri kecil - kecil dulu..
    erm begitu pantas masa berlalu, rasanya macam semalam baru masuk darjah 1..
    hurm tapi realitinya, kini mia di kolej dah :)

    Dari dulu, orang ramai di sekeliling mia tapi mia tetap rasa aq berseorangan..
    orang kata mia bertuah tapi kenapa aq tak pernah nak bersyukur..
    apa yang diriku perlukan cuma 1 je yang mia rasa buat masa ney..
    ialah kasih sayang..
    tatawla nape mia pk camtu, 
    erm sebab sekarang rasa nak diri ney di appreciate je lau x mula la diri ney depressed ..
    ta cukup dengan tu dah la diri ney sensitif yang amat tapi rasanya tade yang faham..
    hurm hanya memerlukan orang yang memahami diri ney je

    Mujurla tadi ada kawan yang baik mendengar luahan hati ney...
    lega sikit rasanya..
    emosi?
    kembali tenang :)
    thanx epal n L

    lagu sedap pulak di telinga mas huhuu

    <object width="385" height="385">